LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUKTIAN ADANYA SENYAWA KARBON (C) DALAM SENYAWA ORGANIK
Assalamu'alaikum
Kali ini saya akan berbagi nih.. mengenai laporan praktikum kimia. Check it out!
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUKTIAN ADANYA SENYAWA KARBON (C) DALAM SENYAWA ORGANIK
www.shutterstock.com via comfight cc |
Kali ini saya akan berbagi nih.. mengenai laporan praktikum kimia. Check it out!
LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUKTIAN ADANYA SENYAWA KARBON (C) DALAM SENYAWA ORGANIK
Oleh:
Sari
Rahmah Handayani
XI
MIPA 8
30
SMA
NEGERI 1 PURBALINGGA
TAHUN
AJARAN 2015/2016
A. TUJUAN
PERCOBAAN
Tujuan dilakukannya percobaan ini
yaitu untuk membuktikan adanya unsur Karbon (C) dalam suatu senyawa organik.
B. ALAT
DAN BAHAN
1. Tabung
reaksi
2. Pipa
bengkok
3. Pemanas
spirtus
4. Gula
pasir
5. Sendok
kecil
6. Kertas
cobalt
7. Tembaga
(Cu)
8. Larutan
air kapur Ca(OH)2
C. CARA
KERJA
1. Masukkan
2 sendok kecil gula pasir dan 1sendok kecil serbuk tembaga ke dalam tabung
reaksi.
2. Masukkan
5 ml larutan Ca(OH)2 atau air kapur ke dalam labu ukur.
3. Hubungkan
tabung reaksi dengan pipa bengkok yang sudah ada klem penyumbat untuk tabung
reaksi dengan labu ukur.
4. Panaskan
tabung reaksi dengan pembakar spirtus sehingga terjadi perubahan pada gula dan
tembaga, serta perubahan pada air kapur.
5. Kemudian
setelah terbentuk
uap air di dinding tabung reaksi, lepaskan klem penyumbat dan segera letakkan
kertas kobalt di atas tabung reaksi.
6. Amati
dan catat perubahan yang terjadi.
D. DATA
PENGAMATAN
·
Ketika gula
dan tembaga atau Cu dipanaskan dalam tabung reaksi, terjadi reaksi kimia yang
ditandai dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna pertama yang terjadi
ialah berwarna merah kecoklatan, kemudian setelah suhunya semakin dinaikan,
gula dan Cu pada tabung reaksi yang dipanaskan itu, berubah lagi warnanya
menjadi hitam.
·
Gas yang
dihasilkan dalam pembakaran gula dan tembaga ini akan dialirkan dengan pipa pengalir
gas ke labu ukur yang berisi 5 ml air kapur atau Ca(OH)2. Beberapa
saat kemudian, air kapur pada labu ukur akan semakin keruh (mengeruh) akibat
dialirkannya gas hasil pembakaran zat-zat
pada tabung reaksi. Dimana keruhnya air kapur atau Ca(OH)2 ini
menandakan bahwa pembakaran gula menghasilkan gas CO2. Dan itu
berarti pada gula terdapat unsur C dan unsur O.
·
Kemudian timbul
gelembung-gelembung gas kecil (mendidih) dan menimbulkan uap air, dimana
timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan,
terjadi reaksi kimia. Gelembung-gelembung kecil itu juga muncul pada air kapur
karena terhubung dengan gas yang berasal dari pembakaran gula dengan tembaga.
·
Setelah
membuka klem penyumbat langsung kita letakkan kertas kobalt (II) klorida atau
CoCl2 ke dalam tabung reaksi. Setelah diamati, rupanya kertas
kobalt yang pada mulanya berwarna biru, mengalami perubahan warna menjadi
berwarna merah muda keunguan mengidentifikasi bahwa pada pembakaran gula
menghasilkan H2O atau uap air yang dapat menguraikan warna kertas
kobalt. Itu berarti pada glukosa atau gula terdapat unsur H, dan O.
E. PEMBAHASAN
Senyawa
organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Dimana apabila
senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas
Karbondioksida (CO2). Misalnya, apabila kita membakar roti atau
jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna jagung atau sate tesebut akan
berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang disebut dengan arang atau karbon.
Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2,
sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan
karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam
senyawa karbon, maka dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen
pemanasan gula. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, untuk mengidentifikasi
adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan percobaan, dengan bantuan Cu yang
dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula. Cu ini juga bekerja
sebagai oksidator atau tugasnya mereduksi gula. Sedangkan gula akan menjadi
pereduksi atau bertugas mengoksidasi Cu. Pembakaran gula menghasilkan gas yang
kemudian dialirkan dengan pipa bengkok ke labu ukur yang berisi air kapur.
Setelah gas bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan
mengeruh, dan menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya
: Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O
Hal ini
membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran gula atau glukosa
tersebut merupakan gas Karbondioksida atau CO2. Itu berarti pada
gula, terdapat unsur C dan unsur O. Sedangkan apabila kita ingin
mengidentifikasi adanya unsur H, dan O pada senyawa organik, gula dipanaskan di
dalam tabung reaksi yang ditutup dengan klem penyumbat. Kemudian setelah
terjadi perubahan warna dan timbul titik-titik uap di dinding dalam tabung
reaksi, buka klem penyumbat dan segera letakkan kertas kobalt (II) klorida di
atas tabung reaksi. Kertas ini yang semulanya berwarna biru, berubah warna
menjadi merah keunguan (warnanya terurai menjadi warna merah muda keunguan).
Jadi kesimpulannya, pembakaran gula menghasilkan uap air atau H2O.
Dan itu berarti pada senyawa karbon atau senyawa organik ini tersusun atau
terdapat unsur H, dan O di dalamnya.
F.
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa pembakaran gula atau glukosa (C6H12O6)
dapat menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2).
Hal ini membuktikan, bahwa berdasarkan percobaan dengan menggunakan kertas
kobalt (II) klorida, tembaga (II) oksida, dan air kapur, pada senyawa karbon
(Gula) terbukti terdapat unsur C, H, dan O (terbukti adanya senyawa karbon (C)
dalam senyawa organik).
Comments
Post a Comment