Posts

Showing posts from December, 2019

Orange Juice for Integrity: Haji Agus Salim

Haji Agus Salim " Leiden is lijden, memimpin adalah menderita" Haji Agus Salim lahir dengan nama asli Musyudul Haq di Koto Gadang, Sumatera Barat, 8 Oktober 1884. Agus Salim menimba ilmu di sekolah khusus anak-anak Eropa, Europeesche Lagere School  (ELS). Setelah lulus pada tahun 1897, anak jaksa di Pengadilan Riau itu melanjutkan studinya ke Hoogere Burger School (HBS) di Batavia. Beliau lulus dari HBS dengan nilai tertinggi saat berumur 19 tahun, kemudian mengajukan beasiswa untuk belajar kedokteran di Belanda. Namun, permohonannya ditolak dan beliau memutuskan untu bekerja. Pada tahun 1906, ia terbang ke Jeddah untuk menjadi penerjemah di Konsulat Belanda. Di sana ia memperdalam ilmu agama Islam, diplomatik, dan beberapa bahasa asing (Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Turki, Jepang, dan Arab). Kiprah Agus Salim dalam perjuangan kemerdekaan dimulai bersama Serikat Islam (SI) pada tahun 1915. Saat menjadi anggota Volskraad periode 1921-1924, ia dikenal sebaga

Orange Juice for Integrity: Sembilan Nilai Antikorupsi

Sembilan Nilai Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki rumusan sembilan nilai antikorupsi yang juga dikenal sebagai sembilan nilai integritas. Kesembilan nilai itulah yang bisa dijadikan tolok ukur oleh kita dalam menilai seorang tokoh, apakah bisa dijadikan teladan dalam melawan korupsi atau tidak. Semakin banyak nilai antikorupsi yang ditunjukkan, semakin tinggi integritas seseorang dan semakin pantas untuk dijadikan teladan dalam pemberantasan korupsi. Apa Sajakah Kesembilan Nilai Itu? 1. Jujur Lurus hati, tidak sombong, tidak curang. 2. Peduli Mengindahkan, memperhatikan atau menghiraukan orang lain. 3. Mandiri Tidak bergantung pada orang lain. 4. Disiplin Taat terhadap peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. 5. Tanggung Jawab Siap menanggung akibat daro perbuatan yang dilakukan, tidak buang badan. 6. Kerja Keras Gigih dan fokus dalam melakukan sesuatu, tidak asal-asalan. 7. Sederhana Bersahaja, tidak berlebih-leb

Teknologi Tanaman Transgenik

Image
Resume Teknologi Tanaman Transgenik Bioteknologi merupakan teknologi yang menggunakan dan memanfaatkan sistem hayati untuk mendapatkan barang dan jasa yang berguna untuk kesejahteraan manusia. Generasi bioteknologi dikelompokkan menjadi tiga yaitu generasi pertama (bioteknologi tradisional), generasi kedua (bioteknologi modern), dan generasi ketiga (generasi pasca tahun 2000). Pada generasi pertama (bioteknologi tradisional) fokus pada penyeleksian bahan, mikrobia dan lingkungan. Pada generasi kedua (bioteknologi modern) fokus kepada keterampilan manusia dalam memanipulasi makhluk hidup (rekayasa genetika). Pada generasi ketiga (generasi pasca tahun 2000) adalah generasi yang telah mengetahui urutan basa genom manusia, hewan, maupun tanaman. Bioteknologi yang dapat dilakukan unuk menghasilkan tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap serangan hama dan penyakit adalah dengan membuat tanaman transgenik. Teknologi tanaman transgenik adalah teknik penyisipan gen pada tanam

Kultur Mikroalga

Resume Kultur Mikroalga Mikroalga disebut juga dengan fitoplankton. Mikroalga merupakan produsen primer di perairan. Mikroalga berperan dalam fotosintesis untuk memproduksi senyawa kompleks. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengkultur mikro-alga yaitu stok kultur harus steril ( bacteria free ) untuk kebanyakan species  dan bebas kontaminasi species  mikroalga lain, jamur, maupun protozoa. Teknik sterilisasi mikroalga dilakukan dengan cara pasteurisasi pada suhu 80 o C dan didinginkan secara alamiah. Sterilisasi juga dapat dilakukan dengan autoclave, Hydrochloric acid , dan Sodium Hypochlorite (bleach) .Teknik kultur mikroalga dikelompokkan berdasarkan skala produksi ada 3 yaitu: skala laboratorium, skala semi massal, dan skala massal. Teknik kultur mikroalga dikelompokkan menjadi indoor  atau outdoor , open dan closed , axenic  atau xenic , batch , semicontinuous , dan continuous . Kultur indoor  memudahkan untuk mengontrol cahaya, suhu, kadar nutrisi, kontaminasi oleh

Kultur Makroalga

Image
Resume Kultur Makroalga Makroalga adalah kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang, bunga, dan daun sejati dengan artian bahwa kelompok tumbuhan yang hanya mempunyai semacam daun, batang, bunga, dan akar sebagai bagian dari mofologi tubuhnya. Penyusunan klasifikasi makro alga didasarkan pada kandungan warna yang paling mencolok sehingga dapat menutupi warna lain yang terkandung  di dalamnya. Berdasarkan warna kandungan tersebut, maka alga laut dapat dibagi menjadi empat kelas yaitu Cyanophyta, Clorophyta, Phaeophyta , dan Rhodophyta . Pada umumnya makro alga dicirikan dengan talus yang makroskopis dan multiselular. Contoh spesies dari kelompok Chlorophyta yaitu Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha , dan lainnya. Contoh spesies dari kelompok Phaeophyta yaitu Sargassum, Turbinaria, Padina, dan lainnya. Contoh spesies dari kelompok Rhodophyta yaitu  Gracilaria, Gelidium, Gigartina, dan lainnya.     thebiologypalace.blogspot.com Gambar 1. Contoh spesies makroalga (alg