Kultur Makroalga

Resume
Kultur Makroalga

Makroalga adalah kelompok tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang, bunga, dan daun sejati dengan artian bahwa kelompok tumbuhan yang hanya mempunyai semacam daun, batang, bunga, dan akar sebagai bagian dari mofologi tubuhnya. Penyusunan klasifikasi makro alga didasarkan pada kandungan warna yang paling mencolok sehingga dapat menutupi warna lain yang terkandung  di dalamnya. Berdasarkan warna kandungan tersebut, maka alga laut dapat dibagi menjadi empat kelas yaitu Cyanophyta, Clorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. Pada umumnya makro alga dicirikan dengan talus yang makroskopis dan multiselular. Contoh spesies dari kelompok Chlorophyta yaitu Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha, dan lainnya. Contoh spesies dari kelompok Phaeophyta yaitu Sargassum, Turbinaria, Padina, dan lainnya. Contoh spesies dari kelompok Rhodophyta yaitu Gracilaria, Gelidium, Gigartina, dan lainnya.
   
thebiologypalace.blogspot.com
Gambar 1. Contoh spesies makroalga (alga coklat)

Kultur makroalga dibedakan menjadi spore culture dan organ culture. Pada spore cultur, organ reproduksi algae dicuci bersih misalnya pada Sargassum terdapat reseptakel yang banyak mengandung spora. Letakkan satu tetes medium steril pada gelas benda cekung. Alga dipencet dan diamati spora yang keluar dengan stereomikroskop dengan perbesaran 40 kali. Spora dipindahkan ke medium baru (dalam gelas benda cekung yang lain) untuk mengamati adanya kontaminan dengan menggunakan perbesaran mikroskop 100 kali. Jika terdapat kontaminan prosedurnya diulangi dengan menggunakan pipet baru dan dipindahkan ke gelas benda cekung yang baru. Jika cell (spora) yang diinginkan sudah terisolasi, medium yang berisi spora tersebut dipipet dan dipindahkan ke tempat (gelas) yang lembab untuk pertumbuhan spora. Pada organ culture, dilakukan sterilisasi permukaan organ. Tanaman donor dipotong dengan cepat menggunakan skalpel blade ± 1-2 cm yang mengandung bagian shoot apikal meristem pada bagian tanaman yang sedang tumbuh. Lakukan sterilisasi dengan desinfektan pada berbagai variasi waktu (12;6;0,5 s) dengan konsentrasi rendah (0,25-5%).
Terkait dengan media pertumbuhan, tanam eksplan (jaringan alga) pada media f/2 (untuk marine alga) dan atau media lain untuk tanaman terestrial. Selain itu dapat digunakan media MS hanya ¼ atau ½ dari resep, medium f/2 pelarutnya air laut, dan medium MS pelarutnya akuades. Air laut yang baik diambil ± 1 mil dari pantai & disterilisasi dengan pompa vakum (syringe holder). Digunakan rotary shaker 60 rpm (untuk media cair) atau untuk media padat gunakan 8 gram/liter agar. Media diencerkan dengan air laut, dan disterilkan dengan autoclave. Media dapat ditambah sukrosa 20 gram/liter. Kultur diinkubasi di bawah cahaya pada temperatur konstan.

Referensi:
Elisa UGM. 2019. Medium Kultur Jaringan Tumbuhan. https://elisa.ugm.ac.id/. Diakses pada November 2019.
Kasim, M. 2016. Makro Alga. Penebar Swadaya. Jakarta, Hal.7-8.

Comments

Popular posts from this blog

Tembang Macapat (ciri-ciri macapat, urutan (jenis) macapat, manfaat macapat, paugeran macapat)

50 SOAL MANAJEMEN PILIHAN GANDA DAN JAWABAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUKTIAN ADANYA SENYAWA KARBON (C) DALAM SENYAWA ORGANIK